FACEBOOK HARAM?....!!!
Bismillah ……
Sebelumnya ku pengen cerita tentang pernyataan MUI di atas, pengharaman facebook. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam menghukum suatu perkara atau tindakan. Haram itu dihukumi jika memenuhi berbagai criteria bukan langsung dihukumi dengan mudah. Kalo minuman keras, zina dan dosa besar yang lainnya udah jelas banget kan haramnya. Mengapa coba babi haram dikonsumsi orang muslim? Iya bener banget karena babi itu ternyata banyak negatifnya dan hampir tak ada untungnya bagi seorang muslim. Dan salah satu syarat dihukumi haram adalah tadi membawa mudhorot “keburukan”.
Ini juga yang dikiyaskan “dianalogikan” dengan kasus yang ada sekarang, facebook. Namun perlu diingat facebook adalah sejenis alat komunikasi, dan alat itu tidak bisa dihukumi haram, sudah sewajarnya. Missal ni, kita punya motor, la kalo motor kita gunain buat menuntut itu, tabligh, ngaji, ke pesantren bertemu guru-guru kita, ini artinya motor sebagai sarana kebaikan. Namun jika sebaliknya motor kita gunakan untuk mencopet missal, ya otomatis dong motor tadi adalah sarana kejahatan. Hooo simple kan, tenang aja Islam itu ga serem seperti yang dikatakan orang yang benci Islam.
Berkaitan dengan fatwa tadi, ternyata kalo diliat dengan detail, bukan alatnya yang haram, tapi tindakan “action” di dalamnya. Yaa kalo kita upload photo bugil hehee, ya ternyata itu tindakan kita sendiri yang bikin HARAM facebook, apalagi menyebar fitnah, saling lempar sumpah ga jelas, dan masih banyak lagi. Ingat yang haram bukan alatnya, inget lagi analogi motor tadi.
Pembahasan sejenis di bahas di pesantren Putri Lirboyo, mereka dengan para ulama membahas masalah website jejaring sosial seperti friendster, facebook, yahoo, dan yang lainnya. Inti dari hasil khittah “rapat diskusi” menerangkan bahwa tindakan yang secara aktif yang bisa menimbulkan fitnah di dalam aktifitas facebook adalah haram, karena pada hakikatnya pertemuan antara laki-laki dan perempuan dihukumi sebagai pertemuan langsung. Dan tentunya punya batasan yang diajarkan agama. Jika aktifitas yang ada di facebook bersifat mendorong pada bicara “ngonjor” ngomong jorok, maka itu juga dihukumi dengan ketika kita ngomong dengan lawan bicara kita secara langsung. Gituuuuu….
Jadi tenang ajah, kalo prioritas kita Cuma untuk silaturahmi, ngobrol biasa, saling beri nasehat, bahkan dakwah itu tidaklah mengapa. Permasalahnnya adalah diri kita mau bikin warna gimana di facebook, maksiat atau manfaat.
Wallahu ‘alam bishowaab….