Semua
orang bakal kenal dengan kedua nama di atas, yang pastinya terbayangkan
sosok arjuna yang gagah, ganteng, baik hati dan sebagainya, begitu juga kalo
membayangkan sosok Srikandi, pasti yang tersirat sosok cantik, lembut, nurut dan
sebagainya.
Ini
sebenarnya bukan hanya cerita pewayangan kosong belaka tanpa makna, itulah
pintar nya Ulama zaman dahulu menyulap seni menjadi media dakwah yang secara ga
langsung memberi contoh bagaimana menjalani kehidupan. Pas pulang ke Cirebon 10 Juli lalu, saya hadir di majelis mingguan,
yang temanya membahas tentang rumah tangga.
Di
sinilah awalnya saya bingung kok yang ditampilkan malah tokoh wayang, Kyai
Syarif menjelaskan, Sebenarnya di dalam kedua nama tadi mempunyai makna (Bahasa
Arab). Pertama, Arjuna berarti "'Urjuna = Harapan kami", disinilah
seorang lelaki / calon / suami seharusnya bisa menjadi sebuah harapan. Harapan
perubahan,m harapan di segala sendi kehidupan, yang bisa membimbing diri nya,
istri nya, dan keluarganya menjadi pribadi yang paripurna, di mata Allah dan
rasul Nya. Kedua, Srikandi berarti "Sirruka 'andi = yang menjaga /
rahasia", sepantasnya seorang wanita, istri, adalah ibarat baju bagi
suaminya, dimana ia mempunyai peran yang sentral di kehidupan rumah tangga nya.
Bisa dibayangkan jika seorang istri tidak bisa menjaga diri nya, harta
suaminya, atau menjaga anak nya. apa yang bakalan terjadi,? pertengkaran,
cekcok, salah paham, pasti menjadi makanan sehari hari.
Subhanallah,
ternyata tontonan zaman dulu memang mempunyai makna, saya malah sempat dengar
di tempatku di Pesantren sepuh di Cirebon, Kyai nya (Musyid) nya adalah dalang
wayang. Karena dulu memang sarana dakwahnya bisa dibawa ke sana. semua tokoh
wayang ada maknanya, baik itu Simbol Gunung, Petruk, Gareng, semaunya ada makna
dakwah nya. Bahkan tembang nya pun di sematkan sholawat, nasihat dari para
Ulama dulu yang di sisipkan ke tembangnya, "cuman saya lupa detail
penjelasan semuanya". Salah satunya kakek saya, hafal semua babad /
sejarah kota Cirebon dan perjuangan orang dahulu untuk kemerdekaan. Nanti akan
di lanjut di sesi selanjutnya.
Yang
jelas, bisakah kita merepresentasikan dari credit point "Arjuna dan
Srikandi" tadi, ..
Silahkan
dijawab dengan hati, runungkan dalam pikiran, dan lakukan perubahan.