Power Line Communication (PLC) atau komunikasi melalui
kabel listrik, juga dikenal sebagai Power Line Digital Subscriber Line (PDSL),
mains communication, Power Line Telecom (PLT), Power Line Networking (PLN),
atau Broadband over Power Lines (BPL) adalah sistem untuk membawa data pada
konduktor yang juga digunakan untuk transmisi tenaga listrik. Sehingga jaringan
listrik selain berfungsi sebagai sumber listrik juga menjadi media penghantar
komunikasi.
Daya listrik ditransmisikan melalui jalur transmisi tegangan
tinggi, yang didistribusikan melalui tegangan menengah, dan digunakan di dalam
gedung pada tegangan rendah. PLC dapat diterapkan pada setiap tahap. Kebanyakan
teknologi PLC membatasi diri untuk satu set kabel (misalnya, kabel tempat),
tetapi beberapa dapat silang antara dua tingkat (misalnya, baik jaringan
distribusi dan kabel tempat).Biasanya trafo mencegah menyebarkan sinyal yang
memungkinkan beberapa teknologi PLC dijembatani untuk membentuk jaringan yang
sangat besar.
Bagian utama sistem komunikasi menggunakan PLC adalah
sebagai berikut :
1. Bagian pemancar (transmitter).
Sinyal informasi berupa sinyal analog maupun digital
ditumpangkan ke sinyal pembawa melalui teknik modulasi sehingga dihasilkan
sinyal pembawa termodulasi (sinyal lolos pita), kemudian diperkuat untuk
dipancarkan melalui media transmisi saluran distribusi daya.
2. Rangkaian gandengan (line coupling)
Rangkaian gandengan terdiri atas kapasitor gandengan
yang berfungsi untuk mengisolasi peralatan komunikasi dari tegangan jala-jala
listrik. Fungsi ini dipenuhi dengan memberikan impedansi rendah ke frekuensi
pembawa dan memberikan impedansi tinggi pada frekuensi jala-jala listrik.
Rangkaian yang kedua berupa penala jalur yang berfungsi mengkompensasi reaktan
kapasitif dan sebagai penyesuaian impedansi antara saluran daya atau jala-jala
listrik dengan peralatan komunikasi.
3. Media transmisi
Berupa kabel saluran transmisi daya atau jala-jala
listrik yang digunakan sebagai antena pada sistem komunikasi melalui saluran
distribusi daya.
4. Bagian penerima (receiver)
Melakukan penguraian atau pendemodulasian sinyal pembawa
termodulasi yang diterima dimana teknik yang digunakan sama dengan di pemancar
serta melakukan sinkronisasi antara pemancar dan penerima dengan jalan
pemulihan sinyal pembawa yang diterima sehingga diperoleh kembali sinyal
informasi yang dikirimkan. Dalam distribusi daya yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana menyalurkan energi listrik dengan rugirugi sekecil mungkin, sedangkan
dalam sistem komunikasi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana informasi yang
dikirim dapat diterima dengan kualitas yang baik.
KONSEP DASAR
Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama
bergetar, perbedaan tekanan terjadi di udara sekitarnya. Pola osilasi yang
terjadi dinamakan sebagai “GELOMBANG”. Gelombang mempunyai pola sama yang
berulang pada interval tertentu, yang disebut sebagai “PERIODE”.
FREKUENSI
- Banyaknya periode
- Banyaknya periode dalam 1 detik
- Satuan : Hertz (Hz) atau cycles per second (cps)
- Panjang gelombang suara (wavelength) dirumuskan = c/f
Dimana c = kecepatan rambat bunyi
Dimana f = frekuensi
Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi:
Infrasound 0Hz – 20 Hz
Pendengaran manusia 20Hz – 20 KHz
Ultrasound 20KHz – 1 GHz
Hypersound 1GHz – 10 THz
Manusia membuat suara dengan frekuensi : 50Hz – 10KHz.
Sinyal suara musik memiliki frekuensi : 20Hz – 20Khz.
Frekuensi suara 300 Hz – 3800 Hz
Frekuensi suara manusia memang standarnya sekitar 300 Hz
(suara normal, biasanya setelah digabungkan dengan microphone). Suara adalah
fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda atau getaran suatu benda yang
berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap
waktu. Suara berhubungan erat dengan rasa “mendengar”. Suara/bunyi biasanya merambat
melalui udara. Suara/bunyi tidak bisa merambat melalui ruang hampa.
VCO / Voltage Controller Oscilator
Osilator
terkendali tegangan (Voltage Controlled Oscillator
– VCO) merupakan
rangkaian pembangkit
frekuensi dimana frekuensi
keluarannya dapat diatur oleh
tegangan masukan. VCO
dapat digunakan untuk membangkitkan gelombang radio yang
termodulasi frekuensi (FM).
Rangkaian dasar VCO yang
menggunakan osilator masukan-tertala (tuned-input oscillator) diperlihatkan pada
Gambar:
Voltage Controlled Oscillator / VCO digunakan sebagai
modulator FM, karena merupakan osilator yang frekuensinya dapat
diubah/dimodulasi oleh suatu tegangan masukan. Dalam
perancangan ini modulator frekuensi yang
digunakan adalah IC
LM566C yang merupakan rangkaian
terintegrasi dari VCO,
seperti diperlihatkan pada Gambar:
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu
gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu
informasi.
Demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang
dibentuk kembali seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier wave)
yang termodulasi oleh rangkaian
Filter sirkuit dibutuhkan untuk meredam noise 50 Hz dan
setiap frekuensi yang bukan bagian dari audio yang ditransmisikan.
Blok Diagram PLC
Design overview:
Modulation circuit:
Keterangan circuit modulasi:
- VCO
yang digunakan untuk tujuan modulasi adalah LM565.
Rt = Timing Resistance on pin 8.
Ct = Timing Capacitance on 9.
Vcc = Power Supply Voltage.
Vc = The control voltage on Pin 7.
Demodulation circuit:
Keterangan demodulasi:
1. LM565
digunakan untuk mengimplementasikan VCO / Voltage Controller Ossilator
2. Sinyal
input digabungkan ke dalam rangkaian melalui ke pin kedua
3. Sebuah
jaringan yang lebih rumit dari komponen pada output untuk tujuan pengurangan kebisingan.
4. Potensiometer
digunakan untuk mencocokkan frekuensi pembawa arus frekuensi.
FILTER:
Keterangan gambar Filter:
- Noise
minimal di atas 10kHz
- HPF
standar implementasi.
Keterangan Perangkat / Komponen
1. LM 565
2. Potensiometer
3. Desain speaker 8 Ohm
4. Mic Condensor
mas rangkaiannya bisa buat video ga?
BalasHapuskalo ga ada yang buat video ga?
terima kasih
ini sistem kerjanya bagaimana?
BalasHapus