Dari KH Mukhlisun
Ponpes Sirojulmukhlisin,
Payaman – Magelang Jawa Tengah, Indonesia
(Madzab Syafii,
Sunni, keturunan Sunan Kalijaga)
Wasiat
Sunan Kalijaga dalam kitabnya :
“Yen wis tibo titiwancine kali-kali ilang
kedunge, pasar ilang kumandange, wong wadon ilang wirange mangka enggal –
enggala tapa lelana njlajah desa milang kori patang sasi aja ngasik balik yen
during olih pituduh (hidayah) saka gusti Allah”
Artinya kurang
lebih :
“Jika sudah tiba
zamannya dimana sungai-sungai hilang kedalamannya (banyak orang yang berilmu yang tidak mengamalkan ilmunya), pasar hilang gaungnya (pasar orang beriman adalah
masjid, jika masjid-masjid tidak ada syiar adzan, wanita-wanita hilang malunya (tidak menututup aurat dsb)
maka cepat-cepatlah kalian keluar 4 bulan dari desa ke desa (dari kampong ke kampong)
dari pintu ke pintu (dari rumah ke rumah untuk berdakwah) jaganlah pulang sebelum
mendapat hidayah dari Allah SWT”
Ilustrasi photo Sunan Kalijaga, Alif.id
Sunan Kalijaga
Kalau kita buat dakwah berpegang dengan azas dakwah ini maka dakwah kita akan mirip dengan dakwah nabi Muhammad SAW dan sahabat sehingga akan menjadi asbab hidayah keseluruh alam.
Azas
dakwah Walisongo ada 10 :
Sugih tanpa banda (kaya tanpa hanya)
Artinya : jangan yakin pada harta….kebagahiaan dalam agama, dakwah jagan bergantung degan harta
Ngluruk tanpa bala (menyerbu tanpa banyak orang/tentara)
Artinya : jangan yakin dengan banyaknya jumlah kita,…..yakin dengan pertolongan
Allah
Menang tanpa ngasorake (menang/unggul tanpa merendahkan orang)
Artinya : dakwah jangan menganggap hina
musuh-musuh kita….kita pasti unggul tapi jangan merendahkan orang lain (jangan sombong)
Mulya tanpa punggawa (mulia tanpa anak buah)
Artinya : kemuliaan hanya dalam iman dan amalan agama bukan degan banyaknya pengikut
Mletik tanpa sutang (melompat jauh tanpa tanpa galah/tongkat panjang)
Artinya : niat untuk dakwah keseluruh alam, Allah yang berangkatkan kita
bukan asbab dunia seperti harta dsb
Mabur tanpa lar (terbang tanpa sayap)
Artinya : kita bergerak jumpa umat…dari orang-orang ke orang…. jumpa
ke rumah-rumah mereka
Digdaya tanpa aji-aji (sakti tanpa ilmu2 kedigdayaan)
Artinya : kita dakwah, Allah akan Bantu (jika kalian Bantu agama
Allah, maka pasti Allah akan tolong kalian dan Allah akan menangkan kalian)
Menang tanpa tanding (menang tanpa berperang)
Artinya : dakwah dengan hikmah, kata-kata yg sopan, ahlaq
yg mulia dan doa menangislah pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat
seluruh alam mendadapatkan hidayah….bukan dengan kekerasan….
Nabi Muhammad saw bersabda yang maknanya kurang lebih : ‘Haram memerangi suatu kaum sebelum kalian berdakwah (berdakwah dengan hikmah) kepada mereka”
Kuncara tanpa wara-wara (menyebar/terkenal tanpa gembar-gembor/iklan-iklan dsb)
Artinya : bergerak terus jumpa umat, tidak perlu disiar-siarkan atau di umum-umumkan
Kalimasada senjatane (senjatanya kalimat iman adalah (syahadat))
Artinya : selalu mendakwahkan kalimat iman, mengajak umat pada iman
dan amal salih….
masya allah..postingan yg sangat bermanfaat.. Insya allah keluar 3hari sobat...
BalasHapussukron... jazzakumulloh, izin share
BalasHapusSubhanallah....
BalasHapusak suka hikmahnya. trims
BalasHapusiya benar emang kondisi saat ini harus lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt..dan wejangan dari ulama terdahulu sangat menyejukan hati, salah satunya dakwah Wali Songo..mari teladani sebisa munngkin.. semoga Ramadhan tahun ini lebih berkah dalam segala hal.. Aamiin..
BalasHapusmantap
BalasHapusijin shared ustad mlatur nuwun sanget nejh, barakallahu
BalasHapusaamin
BalasHapusSubhanallah....
BalasHapusSubhanallah....
BalasHapusWaaahhh
BalasHapusGak ada semboyan poro wali di zaman sekarang...sangat menyentuh hati...
BalasHapus