Mutiara Hikmah Dari Kalam Sayyidina Ali Bin Abi Thalib
* Permulaan kebaikan dipandang ringan, tetapi akhirnya dipandang
berat. Hampir-hampir saja pada permulaannya dianggap sekadar menuruti
khayalan, bukan pikiran; tetapi pada akhirnya dianggap sebagai buah
pikiran, bukan khayalan. Oleh karena itu, dikatakan bahwa memelihara
pekerjaan lebih berat dari pada memulainya
* Memulai pekerjaan adalah sunnah, sedangkan memeliharanya adalah wajib
* Jika engkau ingin mengetahui watak seseorang, maka ajaklah dia bertukar pikiran dengan mu. Sebab, dengan bertukar pikiran itu, engkau akan mengetahui kadar keadilan dan ketidakadilannya, kebaikan dan keburukannya
* Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal
* Sebaik-baik kehidupan adalah yang tidak menguasaimu dan tidak pula mengalihkan perhatiaanmu (dari mengingat Allah SWT)
* Tanyailah hati tentang segala perkara karena sesungguhnya ia adalah saksi yang tidak akan menerima suap
* Kecemburuan seorang wanita adalah kekufuran, sedangkan kecemburuan seorang laki-laki adalah keimanan.
* Berbicaralah, niscaya kalian akan dikenal karena sesungguhnya seseorang tersembunyi dibawah lidahnya
* Sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian, dan
keengganan. Maka, datangilah ia dari arah kesenangan dan
kepeduliaannya. Sebab, jika hati itu dipaksakan, ia akan buta
* Tidak ada kenikmatan di dunia ini yang lebih besar dari pada panjang umur dan badan yang sehat
* Sesungguhnya wanita (sanggup) menyembunyikan cinta selama
empat puluh tahun, namun tidak (sangup) menyembunyikan kebenciaan walau
hanya sesaat.
* Tiga hal yang menyelamatkan, yaitu; takut kepada Allah,
baik secara diam-diam maupun terang-terangan; hidup sederhana, baik di
waktu miskin maupun kaya; dan berlaku adil, baik diwaktu marah maupun
ridha
* Tiga macam orang yang tidak diketahui kecuali dalam tiga
situasi; (pertama) tidak diketahui orang pemberani kecuali dalam
situasi perang. (kedua) tidak diketahui orang yang penyabar kecuali
ketika sedang marah. (ketiga) tidak diketahui sebagai teman kecuali
ketika (temannya) sedang butuh. Barang siapa yang dalam urusannya
berada pada posisi tidak memikirkan akibatnya, maka dia telah
menghadapkan dirinya pada musibah yang besar
* Diantara taufik adalah berhenti ketika ragu
* Diantara amal kebajikan yang paling utama adalah; berderma
di saat susah, bertindak benar ketika sedang marah, dan memberi maaf
ketika mampu untuk menghukum
* Kebajikan adalah apa yang dirimu merasa tenang padanya dan
hatimu merasa tentram karenanya. Sedangkan dosa adalah yang jiwamu
merasa resah karenanya dan hatimu menjadi bimbang
* Jika perkataan keluar dari hati, maka ia akan berpengaruh
terhadap hati, dan jika ia keluar dari lidah, maka ia tidak akan
mencapai telinga
* Janganlah engkau merendahkan seseorang karena kejelekan
rupanya dan pakaiannya yang usang, karena sesungguhnya Allah ta’ala
hanya memandang apa yang ada dalam hati dan membalas segala perbuatan
* anganlah engkau teregsa-gesa mencela seseorang karena
dosanya. Sebab barangkali dosanya telah diampuni. Dan janganlah engkau
merasa aman akan dirimu karena suatu dosa kecil. Sebab, barangkali
engkau akan diazab karena dosa kecilmu itu
* Jauhilah olehmu posisi mengemukakan alasan. Sebab, ada
kalanya alasan justru menetapkan kesalahan terhadap orang yang berdalih
itu, meskipun dia bersih dari dosa itu
* Barangsiapa yang telah kehilangan keutamaan kejujuran dalam pembicaraannya, maka dia telah kehilangan akhlaknya yang termulia
* Buruk sangka melayukan hati, mencurigai orang yang
terpercaya, menjadikan asing kawan yang ramah, dan merusak kecintaan
saudara
* Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman,
selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman
seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah
kebinasaan
* Sebaik-baik teman, jika engkau tidak membutuhkannya, dia
akan bertambah dalam kecintaannya kepadamu, dan jika engkau
membutuhkannya, dia tidak akan berkurang sedikitpun kecintaannya
kepadamu
* Ada kalanya perang terjadi karena satu kalimat, dan ada kalanya pula cinta tertanam karena pandangan sekilas
* Perbuatan buruk yang menjadikanmu bersedih karenanya lebih
baik di sisi Allah dari pada perbutan baik yang membuatmu bangga Siapa
yang memandang dirinya buruk maka dia adalah orang yang baik. Dan siapa
yang memandang dirinya baik, dia adalah orang yang buruk.
Disadur dari:
1. “Tanyalah Aku Sebelum Kau Kehilangan Aku: Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib” . -
2. Nahjul balaghah, min kalaami sayyidina ‘ali kw.