Alhamdulillah segala puji bagi Allah, sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad SAW, Keluarga, Sahabat, Pengikut, dan sampai pada Umat sampai Yaumil Akhir.
Sudah tidak terasa bulan demi bulan sudah berlalu dengan cepatnya, tidak terasa sekarang sudah memasuki bulan yang Agung, bulan Kelahiran Sayyidul Rasul, Sayyidina Muhammad SAW. Acara demi acara bakalan berkumandang di seluruh penjuru bumi, yang merindukan dan selalu mencoba mencintai dan meneladani Beliau SAW. Tidak heran di kota, di desa, di masjid atau Mushola kecil kumandang Mahalul Qiyam maulidul Rasul membahana dengan indahnya.
Dahulu tidak terasa sekitar 3-4 tahun lalu, penulis selalu merayakan di kampung halaman tercinta Cirebon, namun sekarang sudah agak lain, merayakan di Pusat Jakarta. Tentunya lebih meriah dan menggelegar lagi, tapi tetap jujur rindu akan kesederhanaan maulidan di Cirebon, berkumpul dengan teman, orang tua, para guru dan anak anak santri di Cirebon.
Tepatnya tanggal 29 Januari 2012 lalu, di Majelis Al Bahjah Sendang - Sumber - Cirebon, asuhan langsung Guru tercinta Buya Yahya, diadakan maulid Akbar. Sayang sejuta sayang penulis tidak bisa hadir fisik ke sana, di karenakan senin harus segera berjibaku dengan rutinitas, plus ujian Akhir semester. Namun tidak menutup kreatifitas, karena website www.buyayahya.org, sudah go ONLINE, maka penulis sempatkan untuk streaming melalui internet.
Tema yang dibahas adalah makna cinta kepada Rasulullah SAW, apa makna yang sesungguhnya dari perayaan atau peringatan Maulidul Rasul. Sejatinya adalah harapannya deru langkah kita sama dengan apa yang pernah diperbuat Rasulullah SAW. Apa yang diperjuangakan Rasulullah SAW, dari pertama menyebarkan Islam, masa Hijrah, masa Fathul Makkah, sampai dengan Wafat nya Beliau SAW. Sungguh kalau kita semua renungi makana per makna dari kisah perjalanan Rasulullah SAW, kita seharusnya menangis, karena semua itu muaranya adalah karena Rasulullah SAW sangat cinta kepada Umat nya. Bahkan ketika beliau hendak menemui sang Pencinpta (Sakaratul Maut) yang di ingat adalah Umatnya, berapa kali bahkan sampai tak terhitung Sayidatuna 'Aisyah melihat Rasulullah SAW mengangis di malam hari dalam sujud Beliau SAW. Ketika ditantanya, ternyata Rasul SAW menangisi kita umat nya, beliau paling sedih ketika umatnya bermaksiat, dan sebaliknya beliau paling bangga, dan kagum ketika umatnya meniru beliau.
Pertanyaannya sudah seberapa seringkah? seberapa basah kah air mata ini merindukan, menangisi Beliau SAW, sungguh susnguuh sangat amat jarang, bahkan kita lebih sering menangis ketika melihat sinetron sejenisnya, malu seharusnya kita malu kepada Rasulullah SAW......
Salah satu diantara cucu Beliau SAW adalah al Habib Idrus bin Umar Alkaff, guru Buya Yahya yang selalu berjuang, selalu mengajar dan mengajar mencari ridho Allah dan senyum datuk nya Rasulullah SAW. Setiap hari kesibukannya adalah dakwah, ibadah dan tidak lupa dengan urusan rumah tangga beliau, namun sangat sedikit, karena sangat konsen melayani umat.
Berikut detail manaqib Beliau :
Untuk selengkapnya bisa di dengarkan di Record penulis berikut:
Part 1
Part 2
Semoga bermanfaat,
Wallahu 'alam Bishowab
:)
alhamdulillah maulid kali ini lebih mantap dibanding tahun lalu.............semakin ramai.....semakin barokah............semakin menyentuh...........menandakan adanya peningkatan yang lbih baik
BalasHapusSubhanallah. saya yg dari jauh mendengar streaming pasti ramai di albahjah..
BalasHapusSayang tak bisa hadir langsung
mari ramaikan selelu semua majelis pecinta Rasulullah saw di seluruh penjuru bumi Allah..
:)