Pelajarilah Al-Qur'an Secara Utuh - Pentingnya 'Ulumul Qur'an

Irfan Irawan
0
Bismillah,

Pengajian umum yang dibawakan Rois Suriyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Usamah Manshur tanggal 15 Juni 2013 di Ponpes Al-Muhibbin sangat menarik ilmiyah dan menggetarkan hati untuk selalu semangat mendalami al-Quran baik dari sisi bacaanya, pendalaman arti, bahkan sastra yang terkandung di dalamnya.

Kebanyakan dari kita masih ada yang menyepelekan al-Quran mungkin karena tidak tau nya ilmu, atau malas mengkajinya. Yang penting kan mempraktekannya, itu yang sering terdengar di sebagian masyarakat terutama perkotaan yang lebih mengedepankan pemikiran simpel. Padahal 'Ulumul Qur'an (Ilmu-ilmu yang berhungan dengan al-Qur'an) itu sangatlah banyak, seperti nahwu, saraf, balaghoh, makhorijul huruf, asbabul nuzul, tarikhul quran, mawatirul quran dan banyak lagi, kesemuanya diperlukan untuk menpelajari al-Qu'an secara penuh. Bukan asal potong ayat, lalu digabungkan dengan ayat lain, lalu digunakan untuk menggempur pemahaman orang lain, naudzubillah sampai mengkafirkan orang lain tanpa sebab.

Berikut adalah persyaratan utama yang disampaikan oleh Rois Suriyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Usamah Manshur, ketika belajar al-Qur'an

Rois Suriyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Usamah Manshur


1. Sihatussanad (Sanad yang Sahih)
Belajar al-Qur'an haruslah dengan guru yang mempunyai Sanad keilmuan yang mutawatir (bersambung) ke Imam Qiroah Sab'ah  (Imam Ashim, Imam Ibnu Amir, Imam Ibnu Katsir, Imam Abu Amr,  Imam Hamzah Al-Kufi, Imam Nafi’, Imam Al-Kasai) sampai ke para sahabat, dari Rasulullah SAW, dari Jibril dan dari Allah AjjaWajjala. Ada beberapa metode penyampaian yaitu Guru membaca murid mendengar, murid membaca guru mendenger (di sinilah Transfer Sanad). Yang kedua Murid membaca langsung, jika ada bacaan yang salah dikoreksi guru dan dinyatakan benar (Transfer Sanad).

2. Roswul 'usmani (mengerti khat usmani) 
Yang kedua adalah mengerti khot Usmani yang digunakan sebagai tulisan al-Qur'an seperti tanda baca, tulisan hijaiyah, dll

3. Mengerti Nahwu (Mengerti Ilmu Alat dan tata bahasa Al-Quran)
Harus mengerti apa itu waqof (berhenti untuk bernafas ketika mambaca ayat), apa itu  wafoq tam (berhenti sempurna) Maksudnya adalah waqaf pada akhir suku kata yang sudah sempurna, baik menurut tata bahasa maupun arti. Pada umumnya terdapat pada akhir ayat dan di akhir keterangan, cerita atau kisah. Dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan ayat berikutnya, harus mengerti mana mubtada  mana khobar.  Waqof haram contoh ayat fawailulil mushollin-alladi (harus disambung) menjadi fawailulil mushollinalladi agar tidak merusak makna karena satu ayat dengan ayat didepanya satu kodiah (paket), sehingga jika dipisah apalagi hanya dipotong artinya hancur dan bisa menyesatkan.Selain itu harus mengerti Wasol (menyambungkan ayat dengan ketentuan tertentu) dan masih banyak lagi.

بَّ تاَلٍ لِلقُرْآنِ وَالقُرْآنُ يَلْعَنُهُ
“Banyak sekali orang yang rajin membaca Al Quran, akan tetapi sayang Al Quran itu mengutuknya.”
(HR. Bukhari-Muslim)

Takutlah ancaman dari Allah melalui hadist Rasulullah SAW di atas, sangatlah jelas ancaman bagi yang menyepelekan ilmu Quran. Baik dari sisi bacaanya, tajwid, penafsiran dan banyak lagi.

Janganlah mudah untuk Istidlal (Mengambil dalil), Istimbat (mengambil hukum) tanpa dasar dan keluasan ilmu. Perlu diingat Quran sifatnya Mujmal (Umum), wa khoirul mufasil (yang terbaik pentafsir al-Qur'an) adalah Rasulullah SAW, para sahabat RA. Berikut adalah tahapan untuk mendalami al-Qur'an.
1. Qiroah
2. Tadaburul ma'na (Mana nada keras,lembut)
3. Amalul quran pengaplikasian nya.

Ada banyak jenis Ayat al-Qur'an diantaranya
1. Ayatul muhkamat : ayat menerangkan hukum
2. Ayatul mutasyabihat : ayat yang samar makna nya
Untuk menjelaskannya dibutuhkan takwil (mengumpamakan). Misalkan ada ayat yang bunyinya  arohmanu 'alal arsyis tawa (istiwa : duduk ditakwilkan menjadi Menguasai). Ayat lain yadullahi fauqo aidihim (Yadullah: tangan Allah ditakwilkan menjadi kekuasaan Allah)

Berhati-hatilah dengan golongan Mujassimah..!!! yang dengan mudahnya mengeartikan Allah punya Jisim (bentuk) tangan diartikan tangan, dan lain sebagainya.

3. Ayatul qosos (Cerita / dongeng untuk menguatkan nabi) 

ذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.[TQS Al Mulk (67) : 2]

Ayat-ayat kisah / cerita dalam al-Quran disajikan Allah SWT untuk menguatkan Rasulullah SAW dan menjadi pelajaran untuk umat. Dan lucunya terkadang sebagian orang menggunakan dalil dari ayat qosos (cerita) untuk menghantam pemahaman Ahlussunah wal Jamaah tentang tahlil, bertawasul, dan sejenisnya.

Diantaranya adalah ayat berikut

وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An Najm: 39).

Padahal ayat tersebut adalah ayat qosos tentang syariat umat nabi musa dan ibrahim AS, silahkan baca ayat sebelumnya dan ayat sesudahnya yang merupakan satu kodiah paket. Demi Allah, ilmu Allah itu luas janganlah mudah memotong ayat, tanpa dalil dasar keilmuan yang kuat dan mudah mengkafirkan seorang muslim, itu adalah kejahilan yang sesungguhnya.

4. Annasikh wa mansyukh (Ayat yang dihapus dan terhapus dengan ayat  lain baik hukum atau ayatnya)
Annasikh dalam bahasa artinya menghilangkan atau meniadakan, pengalihan atau mengganti atau menukar sesuatu dengan yang lain. Sedangkan mansyukh adalah ayat  yang dibatalkan, dihapus, dipindahkan. Ada beberapa jenis Annasikh wa mansyukh
- Dihapus ayat +hukumnya
- Dihapus Hukum nya saja
- Dihapus Ayat nya saja

Misalkan ayat Ittaqullaha haqqo tuqotih (bertakwalah kepada Allah dengan takwa sebenar-benarnya) > ayatnya di nasikh dan hukumnya diperingan namun ayatnya tetap ada oleh Itaqullahu mas tato'tum (bertakwalah kepada Allah sesuai kemampuanmu)

Ada ayat lain Innamal khomru wal maisuri rijsun min 'amalisyaiton. Ayat tersebut juga tergolong Mansuhul hukmi fil ayah : ayat yang dimansukh hukumnya secara mutlak, ayat diatas adalah hukum haram nya khomer. meskipun sebelumnya ada ayat yang menerangkat ada fungsi khomer untuk manusia menskipun sedikit.

Semua nya bisa dipelajari di kitab Al I'qon fi ayamil quran atau Tanasuh quran syaru min qoblana, tutup KH Usamah Manshur.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)