Kota di Jawa yang kali ini akan dikupas pariwisatanya adalah Cirebon. Terletak di ujung timur laut Jawa Barat, berbatasan dengan Jawa Tengah, kawasan yang dilewati oleh jalur Pantura ini menyimpan potensi wisata alam dan sejarah yang tak boleh lagi dipandang sebelah mata.
Nah, apa saja pesona yang disimpan Kota Udang atau Kota Wali ini? Yuk, kita telusuri sama-sama!
1. Buka perjalananmu dengan mengabadikan matahari terbit di pantai Kejawanan.
Pesisir Cirebon memiliki pesona tersendiri dalam menyajikan pemandangan khas pantai utara. Ombak yang tenang menyapu pasir pantai yang berwarna gelap, menyihir kita dengan panoramanya. Apalagi, saat matahari mengintip dengan cahaya keemasannya. Momen yang sangat pas untuk dibingkai dalam jepretan kamera.Oh ya, tapi PantaiKejawanan ini akan menjadi sangat ramaisetiap libur panjang atau libur Lebaran. Kalau kamu tak bisa mendapatkan foto sunset yang baik karena ada terlalu banyak orang di depanmu, simpan saja kameramu, nikmati semilir angin, dan awasi adik atau keponakanmu yang masih kecil bermain air. Oh ya, kamu bisa menemukan turis dari mana saja lho di sini, termasuk yang berasal dari mancanegara.
2. Desa Belawa di Cirebon adalah rumah bagi spesies kura-kura langka. Dari seluruh tempat di semesta, cuma di Cirebon kura-kura ini ada.
Hanya di Desa Belawa, Kecamatan Lemah Abang, kamu bisa menemukan kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea). Fauna endemik Cirebon ini tergolong langka dan terancam punah, lho. Ciri utama hewan ini adalah tempurungnya yang cekung dan berwarna hitam polos.
Memasuki tempat ini, kamu akan disambut dengan suasana yang teduh dan sejuk.Sayangnya, obyek wisata yang sempat jadi ikon wisata Wilayah Timur Cirebon ini kondisinyakurang terawat. Pusat penangkaran dan kolam kura-kuranya tidak selalu dijaga oleh staf yang berwenang. Padahal, LIPI sendiri sudah meneliti bahwa kura-kura Belawa ya hanya ada di sini, dari seluruh tempat di alam semesta.
Tak suka kura-kura? Desa Belawa juga terkenal sebagai penghasil mangga yang lezat! Sambil menunggu adik atau sepupumu yang asyik melihatkura-kura, kamu bisa melepas lelah dengan menyantap potongan mangga segar di sisi kolam.
3. Jamahi juga keindahan panorama Situ Patok, “Danau Toba”-nya Cirebon.
Sebuah danau membentang di Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, sekitar 7 km dari pusat kota Cirebon. Ada sebuah pulau tepat di tengah-tengahnya, itulah mengapa Situ patok dijuluki “Danau Toba”-nya Cirebon. Selain menikmati panorama situ seluas 175 ha ini, kamu bisa memancing ikan sekalian mengunjungi pulau di tengah situ dengan perahu. Dari tempat ini, siluet Gunung Ciremai tampak gagah menjulang.4. Di Keraton Kasepuhan, kamu bisa menemukan kejayaan masa lalu dari Kasultanan Cirebon
Keraton Kasepuhan menjadi salah satu wisata andalan di Cirebon. Lewat rancangan arsitekturnya, bangunan megah menjadi istimewa karena mempersatukan unsur daritiga agama, yaitu Hindu, Islam, dan Buddha, serta tiga budaya, yaitu Jawa, Tiongkok, dan Eropa.Temukan juga berbagai benda-benda pusaka, koleksi lukisan kerajaan, serta bennda-benda lain yang menjadi saksi sejarah Kasultanan Cirebon di museum yang menyatu dengan kompleks keraton.5. Sambangi juga Keraton Kanoman yang tersembunyi di balik pasar.
Selain Keraton Kasepuhan, ada pula Keraton Kanoman yang terletak diJalan Winaon, Kampung Kanoman, Lemah Wungkuk. Bangunan yang bersejarah ini memang gak setenar Keraton Kasepuhan, karena tersembunyi oleh riuhnya pasar Kanoman yang menutupi satu-satunya akses jalan menuju keraton Kanoman.Mengapa bisa ada lebih dari satu keraton di Cirebon? Keraton-keraton ini sebenarnya punya asal yang tunggal, Kesultanan Cirebon. Nah, kira-kira 400 tahun yang lalu, Sultan Cirebon terakhir meninggalkan tiga putra. Wilayah kesultanannya pun akhirnya dibagi jadi tiga.
Meski lebih tersembunyi, Keraton Kanoman tetap memancarkan daya tariknya tersendiri. Berupa bangunan bercat putih dengan arsitektur Hindu, komplek keraton ini tetap tampak magis dilindungi pohon beringin raksasa di halamannya.
6. Menuju tempat menyepi Sultan Cirebon di Tamansari Gua Sunyaragi.
Dari jauh, tempat ini mirip gundukan bebatuan. Tapi, setelah mendekat, kamu bisa melihat bahwa bebatuan itu disusun sedemikian rupasehingga membentuk bangunan yang menyerupai gua. Ya, tempat ini adalah gua buatan yang konon digunakan Sultan Cirebon dan keluarganya untuk mencari ketenangan.Seperti namanya,sunya artinya sepi, dan ragi artinya raga, tempat ini dulunya dimanfaatkan sebagai tempat untuk menyepi dan bermeditasi. Meski udah berusia ratusan tahun, bangunan cagar budaya dari bebatuan ini masih tampak kokoh. Keunikannya juga sangat memikat untuk diabadikan.
7. Tidak cuma wisata budaya, Cirebon juga punya wisata ziarah yang menarik: Makan Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati yang bernama asli Syarif Hidayatullah ini adalah salah satu dari Walisongo, tokoh penting dalam penyiaran agama Islam di Nusantara. Makanya, gak heran jika orang berbondong-bondong ke makan ini untuk melakukan ritual ziarah.
Tapi, yang menarik di sini gak hanya makam milik Sunan Gunung Jati aja. Berjarak beberapa meter, ada makam putri Ong Tien yang merupakan putri kaisar Tiongkok sekaligus istri Sunan Gunung Jati. Di sepanjang dinding makam, kamu juga bisa menemukan piring-piring keramik yang melambangkan tanda cinta tuan putri kepada Sunan Gunung Jati.
8. Sapa juga kera-kera yang menjaga kawasan Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga.
Menyaksikan kera-kera berkeliaran sambil wisata ziarah? Datang aja ke Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga. Tempat yang terletak di Plangon ini adalah kawasan hutan lindung yang juga memilikibangunan petilasan, sumur kuno, masjid keramat, serta makam. Biasanya, tempat ini menjadi favorit warga untuk ngabuburit di bulan puasa.Kamu akan disambut segerombolan kera ekor panjang yang mendiami kawasan hutan lindung di Taman Kera. Mereka gak segan-segan mendekatimu untuk meminta makanan. Kalau kamu membawa makanan, jangan ragu untuk membagikannya pada mereka.
9. Puas mengelilingi berbagai tempat wisata di Cirebon, saatnya melemaskan tubuh dengan berendam di Banyu Panas Gempol Palimanan.
Ya, tubuh yang lelah emang paling enak dilemaskan dengan berendam air panas. Di tempat wisata Banyu Panas Gempol Palimanan, kamu bisa berendam sampai puas. Selain bikin tubuhmu jadi rileks, mineral yang terkandung dalam sumber air panas ini juga dipercaya menyembuhkan berbagai macam penyakit.Pemandian ini hanya berjarak kurang lebih 30 menit dari pusat kota Cirebon, tepatnya berada di kawasan Pabrik Indocement Palimanan, Desa Palimanan, Kecamatan Gempol. Di sini, kamu bisa berendam sambil menikmati pemandangan yang kontras antara hijaunya pepohonan dan abu-abu batuan kapur Gunung Kromong.
10. Pengen menutup liburan dengan berburu batik khas Cirebon sekalian menjajal kulinernya? Datang saja ke Kampung Batik Trusmi.
Kampung batik Trusmi adalah kawasan yang menjadi sentra kerajinan batik sekaligus wisata kuliner di Cirebon. Jadi, gak ada salahnya mengunjungi tempat ini sebagai penutup liburanmu sekalian beli oleh-oleh. Corak batik yang ada di sini beraneka ragam, tapi kalau kamu menginginkan corak batik khas Cirebon, corak Mega Mendung adalah pilihan yang pas.
Kalau perutmu udah lapar, berbagai pilihan kuliner Cirebon bisa kamu jajal pula di sini. Ada nasi lengko yang berisi sayur-sayuran, cocok buat kamu yang vegetarian. Selain itu, ada juga nasi jamblang yang disajikan di atas daun jamblang dan empal gentong yang pastinya sudah kamu kenal. Gak ketinggalan, nikmati juga tahu gejrot asli Cirebon.
Tahu Gejrot via catatandapurnyavero.blogspot.com
Ternyata menarik juga, ‘kan, liburan ke Cirebon? Semoga bisa jadi referensi yang pas buat kamu yang berencana melancong ke sana. Nah, apakah kamu punya rekomendasi tempati wisata menarik lainnya di Cirebon?
Tentunya jangan takut juga datang ke Cirebon seperti Hot Thread sekarang menyebutkan "Cirebon Kota Tilang" itu tidak 100% benar. Namun tidak di pungkiri bahwa beberapa oknum memang sering memanfaatkan kelalaian dan ketidak tahuan pengendara.
Sumber : Hipwee