ESENSI ISRO MI'RAJ: MENGENAL SHOLAT FARDHU

Irfan Irawan

Dalam mengamalkan shalat lima waktu kita mengikuti perintah Allah SWT dan Junjungan kita Nabi Muhamad SAW. 

Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/apfDesign)

Ada riwayat yang mengatakan bahwa :


1. Shalat Subuh

Dua raka'at

Shalatnya Nabi Adam AS. 


2. Shalat Dhuhur

 Empat raka'at. 

Shalatnya Nabi Dawud AS dan Nabi Ibrahim AS. 


3. Shalat Ashar

Empat raka'at. 

Shalatnya Nabi  Sulaiman AS, Nabi Yunus AS, Nabi 'Uzair AS. 


4. Shalat Maghrib

 Tiga raka'at. 

Shalatnya Nabi Ya'kub AS,, Nabi 'Isa AS, serta Nabi Da'wud AS. 


5. Shalat Isya'.

Empat raka'at

Shalatnya Nabi Yunus AS dan Nabi Musa AS. 


Mengenai jumlah raka'at ini mengandung hikmah baik yang diketahui maupun tidak. 

Hikmah yang terkandung tentang ketentuan dua raka'at dalam shalat Subuh ini adalah, disebabkan waktu subuh adalah saat dimana orang itu baru bangun dari tidurnya. Terkadang masih merasa ngantuk dan kemalasan tidur masih membekas, maka jumlah raka'at nya diringankan hanya dua saja. 

Adapun ketika menegakkan shalat Dhuhur dan Ashar yang empat raka'at itu situasi kebugaran jasmani dan semangat kerja diposisi yang tinggi . Tidak masalah untuk melaksanakan shalat dengan empat raka'at. 

Sedangkan hikmah shalat Maghrib yang tiga raka'at itu sebagai suatu isyarat bahwa Maghrib itu adalah witirnya 

Yang terakhir shalat Isya yang empat raka'at itu rahasianya adalah sebagai penambal kekurangan pada malam hari dan pada siang hari. Karena ketika malam itu ada dua fardhu, sedangkan siang ada tiga fardhu. 

Bilangan dua, tiga dan empat itu sesuai dengan  ciptaan Allah SWT atas sayap para malaikat yang  mempunyai sayap dua - dua, ada yang tiga - tiga dan ada juga yang empat - empat. 

Hal ini tersurat di 

Q.S  Al - Fathir (35) Ayat : 1


Segala puji bagi Allah Pencipta Langit dan Bumi  yang menjadikan Malaikat sebagai utusan  - utusan  (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan - Nya apa yang dikehendaki - Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.


Maka dengan sayapnya itulah para Malaikat itu dapat sampai ke Al - Mala'u Al  - A'la (maqam yang paling tinggi) sebagai mana dijadikan untuk Nabi Adam. 

Begitu juga, shalat - shalat yang mempunyai rakaat dua, tiga dan empat laksana sayap sayap para Malaikat itu, yang mana dengan sayap sayap ini shalat kita bisa "terbang " hingga sampai ke hadapan Allah SWT. 


Dan masih banyak lagi hikmah yang terkandung dalam setiap perintah-Nya dalam segala apa yang ditentukan Allah SWT  baik mengenai kejadian maupun hukum - hukum- Nya. 

Kita tidak boleh menganggap  itu saja yang menjadi rahasia - Nya, tetapi hakekatnya itu hanya Allah yang mengetahuinya.

Perlu juga diketahui bahwa hikmah hikmah itu juga diperoleh dari keterangan - keterangan di dalam Al Quran maupun Hadist dengan jalan ijtihad atau bahkan dengan jalan kasyaf (terbukanya hal baik kepada seseorang). 

Karena ada diantara umat manusia ini ada yang dibukakan kepada mereka sebagian rahasia - rahasia kejadian dan Syariat.


SEMOGA BERMANFAAT


Bacaan :

TAUDHIHUL ADILLAH

KH. M. SYAFE'I HADZAMI


Penyunting :

H. Tri Adhi. S

Masjid Al - Hidayah, Al - Hasyimi Lippo Village.